4 Cara Membuat Micro Segmentation dalam Penjualan agar Tepat Sasaran

4 Cara Membuat Micro Segmentation dalam Penjualan agar Tepat Sasaran

Segmentasi mikro atau micro segmentation dalam penjualan punya peran sebagai pemberdaya bisnis/usaha penjualan dengan cara membagi konsumen ke dalam segmen tertentu. Segmen kategori pembagian ini lebih kecil ruang lingkupnya, lebih tepat sasaran, sehingga harapannya adalah penjualan lebih tertarget.

Dalam penerapan micro segmentation, penjual atau pemilik bisnis tidak perlu membombardir calon konsumen dengan berbagai macam dan penawaran. Tentu saja dengan menerapkan metode segmentasi mikro, akan menekan biaya iklan yang dikeluarkan.

Pada artikel kali ini, kita akan sama-sama membahas tentang pengertian micro segmentation dalam iklan dan penjualan. Cara membuat strategi segmentasi mikro yang paling tepat, contoh penerapannya, sekaligus cara jitu untuk meningkatkan interaksi dan konversi konsumen terhadap iklan/penawaran.

Apa Itu Micro Segmentation dalam Penjualan dan Iklan?

Segmentasi mikro atau micro segmentation dalam penjualan dan iklan adalah suatu strategi yang penjual atau pemilik bisnis gunakan untuk membagi pasar menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil dan lebih spesifik. Tujuan pembagian ini untuk menjangkau audiens yang lebih terfokus dan memberikan nilai lebih tinggi bagi bisnis.

Benefit untuk pemilik bisnis adalah mudah membuat promosi dan penjualan yang lebih efektif dengan menyasar kelompok-kelompok audiens terfokus tersebut. Yaitu dengan pesan dan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Segmentasi mikro dapat penjual lakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan menggunakan data demografis seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, dan lokasi geografis. Bisa juga berdasarkan data psikografis seperti minat, gaya hidup, dan sikap. Serta data perilaku seperti tingkat frekuensi pembelian, preferensi produk, dan reaksi terhadap iklan.

Dengan memahami kelompok-kelompok audiens yang lebih spesifik, perusahaan dapat menyesuaikan pesan dan strategi penjualannya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, sehingga lebih efektif dalam menarik perhatian dan meningkatkan penjualan. Sebagaimana kita tahu, penjualan yang baik adalah memberikan apa yang konsumen butuhkan.

Cara Membuat Strategi Micro Segmentation

Menurut instasafe, setidaknya ada 5 strategi tepat untuk menerapkan micro segmentation dalam penjualan maupun iklan. Strategi tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi Produk Terbaik atau Unggulan

Langkah pertama adalah mengidentifikasi produk terbaik dari bisnis. Produk yang layak untuk diiklankan kepada pelanggan segmentasi mikro (customer micro-segmentation) nantinya. Dalam hal ini, pemilik bisnis bisa melihat data terhadap penjualan, minat konsumen, serta data lain yang menunjukkan analisis produk unggulan.

2. Mengumpulkan Data Pasar dan Penjualan

Dalam hal ini, pemilik usaha wajib mempunyai catatan yang detail tentang data pasar (market data). Yang mana data tersebut berisi bagaimana konsumen membeli produk, indikator yang menyebutkan inilah konsumen terbaik, mengembangkan model menemukan pelanggan sesuai indikator konsumen terbaik, dan menyelaraskan penjualan ke segmen mikro terbaru.

Kaitannya dengan menyelaraskan penjualan ke segmen mikro terbaru, sebelum itu harus menjawab pertanyaan berikut:

  1. a) Bagaimana produk kita menjadi solusi dari masalah konsumen?
  2. b) Dari mana mendapatkan dana untuk pengadaan produk unggulan?
  3. c) Apakah bagian penjualan memiliki hubungan baik dengan konsumen tertarget?
  4. d) Apakah kita mempunyai kasus pengujian yang cukup untuk mengidentifikasi konsumen terbaik?
  5. e) Dapatkah kita mengidentifikasi pembeli di pasar berdasarkan penawaran atau iklan yang kita buat?

3. Memilih Segmen yang Paling Tepat

Langkah ini merupakan yang paling penting untuk micro segmentation dalam penjualan dan iklan. Ada beberapa segmen yang dapat kita pilih.

  1. a) Segmentasi berdasarkan demografi: meliputi pembagian pasar berdasarkan faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, dan lokasi geografis.
  2. b) Segmentasi berdasarkan psikografi: meliputi pembagian pasar berdasarkan minat, gaya hidup, dan sikap individu.
  3. c) Segmentasi berdasarkan perilaku: meliputi pembagian pasar berdasarkan tingkat frekuensi pembelian, preferensi produk, dan reaksi terhadap iklan.
  4. d) Segmentasi berdasarkan geografis: meliputi pembagian pasar berdasarkan lokasi geografis, seperti negara, wilayah, atau kota.
  5. e) Segmentasi berdasarkan bisnis: meliputi pembagian pasar berdasarkan jenis bisnis atau industri, seperti perusahaan kecil, menengah, atau besar.

Dengan menerapkan salah satu atau lebih strategi segmentasi mikro di atas, kita dapat menyesuaikan pesan iklan dan strategi penjualannya sesuai dengan kebutuhan kelompok konsumen mikro tertarget, sehingga lebih efektif dalam menarik perhatian dan meningkatkan penjualan.

4. Menyusun Strategi Berdasarkan Segmen yang Tepat

Setelah memilih segmentasi, kemudian kita mesti menyusun strategi untuk menerapkannya. Jangan lupa mengkalkulasi risiko yang mungkin saja terjadi ketika proses operasional berlangsung. Strategi dapat kita atur secara detail mulai dari awal hingga evaluasi setelahnya. Namun bukan berarti strategi ini tidak bisa berubah, seiring berjalannya proses operasional, kita dapat menyesuaikan strategi dari keadaan yang terjadi.

5. Menerapkannya!

Jika sudah jelas dalam penyusunan strategi segmentasi, maka terapkan! Uji coba segmentasi dan pastikan sesuai dengan rencana.

Skill analisis pasar untuk menerapkan segmentasi mikro sangat penting. Oleh sebab itulah, kita bisa banyak belajar dan mengasah skill melalui kelas micro segmentation dalam penjualan dari Bank DBS Indonesia secara gratis di futureskills.id

 

Referensi:

https://www.alexandergroup.com/insights/micro-segmentation-the-key-to-revenue-growth/

https://www.optimove.com/resources/learning-center/customer-micro-segmentation

https://instasafe.com/blog/how-to-build-an-effective-micro-segmentation-strategy-in-5-steps/

https://dailysocial.id/post/engagement-dalam-iklan