Menjadi Sociopreneurship bukan sekedar pekerjaan yang menghasilkan uang untuk diri sendiri, akan tetapi juga bisa membantu orang lain memperoleh pendapatan, lho! Kenapa bisa begitu? Manusia merupakan makhluk sosial yang kodratnya hidup bermasyarakat, berinteraksi, bergantung, dan membantu satu sama lain. Tak terkecuali jika ada permasalahan sosial, seperti krisis ekonomi yang berdampak buruk pada seluruh lini kehidupan.
Namun kamu perlu tahu bahwa mengatasi permasalahan sosial tidak selalu memberikan santunan, bantuan atau pun tunjangan. Namun dapat mengajak orang-orang untuk bergabung dalam aktivitas bisnis. Mereka yang melakukan kegiatan tersebut dinamakan Sociopreneur.
Sociopreneurship merupakan gabungan dari kata social dan entrepreneurship. Sesuai namanya, sociopreneurship adalah konsep bisnis yang diadaptasi atau terbentuk karena munculnya isu sosial. Sedangkan orang yang menjalankannya disebut sociopreneur.
Sederhananya, mereka yang menjadi sociopreneur akan menjalankan bisnis dengan tujuan membantu kehidupan masyarakat agar taraf kehidupannya lebih baik di masa yang akan datang. Jadi, Sociopreneurship bisa dibilang berisi kumpulan orang yang punya jiwa bisnis dan sosial yang tinggi.
Hal ini karena dalam praktiknya, tujuan utama mereka bukan hanya mencari keuntungan semata, tetapi juga dapat memberikan dampak besar bagi hidup orang lain. Menggeluti Sociopreneurship harus berani mengambil risiko apalagi jika tujuannya untuk membantu perekonomian masyarakat.
Selain itu, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh seorang sociopreneur agar tujuannya tercapai. Nah, kalau kamu mau menjadi sociopreneur yang sukses, maka perlu memiliki sederet karakter di bawah ini.
Seseorang yang punya jiwa sosial tinggi berkontribusi langsung dalam membantu masyarakat yang memerlukan uluran tangan. Selain itu harus fokus pada visi dan misi sosial yang dipilih maupun ditetapkan sejak awal.
Contoh, memilih untuk fokus pada pengelolaan limbah sampah jadi kerajinan tangan yang bernilai jual tinggi di Jakarta. Semua usaha yang dilakukan harus mengacu pada pengelolaan limbah sampah, karena selain mengurangi limbah sampah, memperbaiki kondisi lingkungan, juga dapat memperbaiki taraf ekonomi masyarakat secara luas.
Menjadi Sociopreneur harus punya target skala yang ingin dicapai. Misalnya, akan lebih baik jika bisnis sosial yang dijalankan bisa mengelola limbah sampah di daerah lainnya bukan hanya di Jakarta.
Dengan skala yang telah diatur dan berdampak besar ini, akan memicu aksi yang juga lebih besar dari generasi muda di sekitar kamu.
Dalam menjalankan Sociopreneurship, kamu harus peka, kreatif, dan inovatif dalam mencari berbagai cara terbaik untuk mencapai tujuan dan membantu masyarakat.
Hal ini penting untuk dipahami karena arus teknologi berkembang dengan cepat, sehingga dalam membangun rantai bisnis diperlukan daya pikir yang out of the box serta inovatif agar dapat bersaing dengan kompetitor. Misalnya saja cara mempromosikan usaha bukan lagi dari mulut ke mulut, tetapi menggunakan media sosial seperti IG, TikTok, dan lain-lain.
Berbisnis bukan hanya tentang bisnis itu sendiri, tetapi juga tentang manfaat yang dirasakan oleh banyak orang dari bisnis tersebut.
Maka dari itu, seorang sociopreneur harus mengutamakan feedback dan mau mendengar kritikan yang membangun dari orang lain agar dapat terus beradaptasi dan mengembangkan bisnisnya.
Selain pundi-pundi uang terus mengalir, menjadi seorang Sociopreneur merupakan salah satu hal yang membanggakan dan menyenangkan karena memberikan manfaat bagi sesama.
Kamu dapat berbisnis sambil beramal. Terlebih lagi aktivitas Sociopreneurship selalu melibatkan kesejahteraan orang lain, dan ini dapat menjadi peluang bagi kamu untuk terus menebarkan kebaikan.
Kamu lebih bisa bertanggung jawab kepada lingkungan. Apalagi visi utama berbisnis sambil beramal ini adalah mengutamakan kesejahteraan orang lain, sehingga kamu akan menjadi sosok yang penuh empati serta peka terhadap isu di lingkungan sekitar.
Dengan memiliki kepekaan terhadap isu kemanusiaan, lingkungan, dan sejenisnya, active listening skill kamu juga akan terasah sedikit demi sedikit.
Kamu akan menjadi pribadi yang secara otomatis akan memikirkan cara dan membuat inovasi terhadap bisnis kamu agar mampu memberikan manfaat yang lebih banyak bagi orang lain. Alih-alih sibuk dengan hal yang tidak penting, kamu akan terbiasa atau termotivasi untuk memikirkan cara bisnis sukses, metode yang dilakukan untuk mempromosikan usaha, cara menyeleksi tim/anggota, dan sebagainya.
Nah, setelah mengetahui penjelasan mengenai Sociopreneurship dan manfaatnya, ternyata cara menghasilkan uang sekaligus beramal sangat mungkin dilakukan. Sekali dayung, tiga pulau terlampaui, nih!
1. Memilih Isu Sosial
Ketika kamu memutuskan menjadi sociopreneur, tentunya banyak masyarakat dan lingkungan sekitar yang terdampak oleh bisnis kamu. Jadi kamu harus benar-benar mengerti dan paham isu sosial yang akan diangkat sekaligus memilih solusi yang paling tepat.
Misalnya, masyarakat di daerah kamu pandai dalam membuat kerajianan dari batik. Nah, dari sini kamu muncul ide untuk memperjualbelikan karya mereka secara kreatif, yakni bekerja sama dengan hotel-hotel di kota, pasar tradisional yang jadi kunjungan para wisatawan, dan lain-lain.
2. Lakukan Riset
Kamu harus melakukan riset sebelum mempraktekan konsep sociopreneurship. Perdalam ilmu, wawasan dan informasi terkait isu sosial yang sudah kamu pilih, kemudian cari solusi yang tepat untuk menyelesaikannya.
Riset ini bertujuan untuk mempersiapkan metode, menyiapkan solusi jika terjadi masalah, memperkecil terjadinya gesekan di lingkungan masyarakat, dan hal-hal tak terduga lainnya.
3. Tentukan Target dan Jenis Produk
Jika sudah memahami bidang sosial yang dipilih, kamu hanya perlu mewujudkan solusinya dalam sebuah produk atau jasa. Lalu putuskan target pasar secara spesifik untuk memperkenalkan, mempromosikan, dan menjual produk tersebut.
4. Susun Model Bisnis Kanvas
Kamu perlu menyusun model bisnis kanvas yang bertujuan untuk membuat usaha kamu lebih terarah ke depannya. bisnis kanvas ini menggambarkan bisnis kamu secara detail. Mulai dari strategi pemasaran, komponen bisnis sampai jangkauan luas terhadap dampak yang diberikan.
5. Buat Proposal
Kamu harus membuat proposal untuk menggaet investor, karena berbisnis pada dasarnya memerlukan modal yang tidak sedikit. Agar investor lebih tertarik, buat proposal pendanaan secara lengkap dan detail dengan desain yang bagus.
6. Seimbangkan Semua Biaya yang Keluar
Kamu harus menyeimbangkan biaya operasional, profit, dan sosial. Ini penting dilakukan agar bisnis kamu mampu bertahan lama dan memberikan pengaruh serta dampak luas dalam jangka waktu panjang.
7. Promosikan Bisnis Kamu
Promosikan bisnis kamu secara profesional. Manfaatkan perkembangan teknologi dan sosial media sebagai platform pemasaran yang tepat. Selain itu, ajaklah banyak pihak untuk bekerja sama. Semakin banyak yang mendukung bisnis kamu, semakin tinggi penjualan produknya dan semakin banyak juga manfaat yang dihasilkan.
Di Indonesia sendiri ada beberapa contoh Sociopreneurship dan kamu bisa belajar dari mereka :
Sekian pembahasan Sociopreneurship yang lebih dari sekedar pekerjaan melainkan kesempatan untuk membantu orang lain untuk meningkatkan taraf kehidupannya. Mau jadi Sociopreneur yang sukses dan berdampak bagi banyak orang? Kamu bisa ikut Kelas ‘Being The Agent of Change through Sociopreneurship’ di Future Skills.