Kenalan Sama Green Energy, Yuk!

Kenalan Sama Green Energy, Yuk!

Dilansir dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Indonesia memiliki potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) atau green energy yang cukup besar loh! Apa aja tuh? Potensi green energy di Indonesia antara lain: mini/micro hydro sebesar 450 MW; Biomass 50 GW; energi surya 4,80 kWh/m2/hari; energi angin 3-6 m/det; dan energi nuklir 3 GW.[3]

Terus gimana sih sebenernya energi itu bisa dimanfaatkan?

1.       Air

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). EBT ini pada prinsipnya dimanfaatkan dengan membendung dan mengarahkan air yang mengalir sehingga tenaganya mampu memutar turbin dan generator untuk menghasilkan listrik.[4]

2.       Biomassa

Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintesis, baik berupa produk maupun buangan. Contoh biomassa antara lain adalah tanaman, pepohonan, rumput, ubi, limbah pertanian, limbah hutan, tinja, dan kotoran ternak. Selain digunakan untuk bahan pangan, pakan ternak, minyak nabati, bahan bangunan dan sebagainya, biomassa juga digunakan sebagai sumber energi (bahan bakar). Biomassa yang umum yang digunakan sebagai bahan bakar adalah yang memiliki nilai ekonomis rendah atau merupakan limbah setelah diambil produk primernya. [5]

3.       Matahari

Cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah dengan memanfaatkan teori cahaya sebagai sumber energi. Prinsip ini dikenal dengan nama prinsip fotovoltaik. Sinar matahari mengandung partikel yang disebut foton. Partikel ini menghantam atom sel surya sehingga menimbulkan energi besar untuk memisahkan elektron. Elektron tersebut akan bergerak ke pita energi yang disebut dengan pita konduksi dan pita valensi. Sehingga atom yang kehilangan elektron akan bermuatan positif dan disebut “hole”. Elektron tersebut akan menjauhi daerah negatif, sedangkan “hole” bergerak menjauhi daerah positif. Pergerakan itu terjadi di PN junction. Pergerakan inilah yang menciptakan arus listrik yang bisa menjadi energi listrik untuk kebutuhan manusia sehari-hari.[6]

4.       Angin

Cara kerja pembangkit tenaga angin yang dikenal sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) cukup sederhana. Energi angin yang memutar kincir diteruskan untuk memutar baling-baling pada generator di bagian belakang kincir angin, sehingga menghasilkan energi listrik. [7]

5.       Nuklir

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN adalah sebuah pembangkit daya thermal yang menggunakan satu atau beberapa reaktor nuklir sebagai sumber panasnya. Prinsip kerja sebuah PLTN hampir sama dengan sebuah Pembangkilt Listrik Tenaga Uap, menggunakan uap bertekanan tinggi untuk memutar turbin. Putaran turbin inlah yang diubah menjadi energi listrik. [8]

Dengan pengembangan potensi tersebut, Indonesia sangat mungkin dapat menjadi negara terdepan dalam produksi EBT di dunia.

____________________________________________________________


 

[1] Derbyshire, William (2021) dalam webinar daring Energy Crisis in UK and Europe: Lesson learned for Indonesia Energy’s Transition yang diselenggarakan oleh Clean, Affordable and Secure Energy for Southeast Asia (CASE).

[2] Kementerian ESDM RI (2008). Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) Indonesia. Diakses di https://www.esdm.go.id/id/arsip-berita/potensi-energi-baru-terbarukan-ebt-indonesia pada tanggal 12 Januari 2022 pukul 20.11 WIB.

[3] Lihat https://www.esdm.go.id/id/arsip-berita/potensi-energi-baru-terbarukan-ebt-indonesia diakses pada tanggal 12 Januari 2022 pukul 20.11 WIB.

[4] Lihat https://keta.or.id/tenaga-air/ diakses pada tanggal 13 Januari 2022 pukul 20.20

[5] Parinduri, Taufik (2020). Konversi Biomassa Sebagai Sumber Energi Terbarukan. Journal of Electrical Technology, Vol. 5, No.2

[6] Lihat https://www.kompas.com/sains/read/prinsip-kerja-sel-surya-alternatif-energi-yang-ramah-lingkungan diakses pada tanggal 13 Januari 2022 pukul 20.22 WIB

[7] Lihat https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/saatnya-kembangkan-pltb-di-indonesia diakses pada tanggal 13 Januari 2022 pukul 20.31 WIB

 

[8] Lihat http://www.batan.go.id/index.php/id/infonuklir/pengenalan-pembangkit-listrik-tenaga-nuklir diakses pada tanggal 13 Januari 2022 pukul 20.39 WIB