Cara mengelompokkan data di Excel bisa jadi lebih cepat jika kamu memahami berbagai rumus dasar dalam perhitungan maupun analisisnya. Sebab, jika menggunakan perhitungan manual tentu akan memakan waktu bahkan tidak dapat mendapatkan hasil otomatis yang diinginkan.
Oleh karena itu, memiliki kemampuan mengelola dan memahami data seperti ini sangat penting untuk dipelajari oleh sebagian besar orang yang bekerja di dunia akuntansi, pengolahan data, data analyst, dan sebagainya.
Perlu diketahui bahwa mahir dalam pengelompokan data akan memudahkan kamu dalam mengorganisir, menyederhanakan, hingga mengambil keputusan yang lebih baik, sehingga mampu meningkatkan produktivitas serta efisiensi operasional perusahaan.
Maka dari itu, pelajari yuk dasar pengelompokan data lewat contoh dan beberapa data di artikel ini!
Sebenarnya bisakah mengelompokkan data di Ms.Excel secara manual? Tentu saja bisa. Hanya saja cara ini akan memakan banyak waktu dan cenderung lama, sehingga kurang efektif.
Namun kamu bisa mencobanya dengan melihat contoh soal di bawah ini:
Berikut data penjualan dalam satu tahun dan akan dikelompokkan menurut kuartalnya.
No | Bulan | Penjualan (Rp) |
1 | Januari | 5,000 |
2 | Februari | 8,000 |
3 | Maret | 20,000 |
4 | April | 110,000 |
5 | Mei | 340,000 |
6 | Juni | 500,000 |
7 | Juli | 788,000 |
8 | Agustus | 9,000,000 |
9 | September | 650,000 |
10 | Oktober | 6,700,000 |
11 | November | 670,000 |
12 | Desember | 450,000 |
Seperti yang diketahui bahwa biasanya dalam satu tahun terdiri dari empat kuartal dengan per kuartalnya berisi 3 bulan. Jadi jika dikelompokkan data secara manual menurut teori adalah sebagai berikut:
Lalu bagaimana pengelompokannya dalam tabel secara manual? Kamu dapat menggunakan langkah di bawah ini:
Nantinya akan muncul hasil seperti ini:
No | Bulan | Penjualan (Rp) |
1 | Januari | 5,000 |
2 | Februari | 8,000 |
3 | Maret | 20,000 |
Q1 Total | 33,000 | |
4 | April | 110,000 |
5 | Mei | 340,000 |
6 | Juni | 500,000 |
Q2 Total | 950,000 | |
7 | Juli | 788,000 |
8 | Agustus | 9,000,000 |
9 | September | 650,000 |
Q3 Total | 10,438,000 | |
10 | Oktober | 6,700,000 |
11 | November | 670,000 |
12 | Desember | 450,000 |
Q4 Total | 7,820,000 |
Catatan: Untuk menambahkan jumlah penjualan ke dalam tabel, kamu bisa ketik + disertai baris yang mau ditambahkan. Misalnya pada tabel kuartal ini, kamu bisa ketik +c2+c3+c4 dan enter pada kolom penjualan untuk mengetahui jumlah penjualan per Q1.
Cara manual seperti ini cocok untuk lingkup data yang kecil, tetapi kurang efektif jika dilakukan pada skala data yang besar karena akan membuatmu lelah dan memakan waktu sangat lama.
Jadi, untuk data yang jumlah dan skalanya besar, coba gunakan rumus otomatis di Ms. Excel seperti pembahasan di bawah ini.
Berbeda dengan cara manual, kamu bisa mengelompokkan data di Excel secara otomatis menggunakan beberapa formula seperti IF, IFS, VLOOKUP, HLOOKUP, dan sebagainya.
IF (Jika) adalah formula atau rumus yang digunakan untuk mengeluarkan suatu nilai kalau kondisinya memenuhi logika yang kita tentukan. Singkatnya rumus ini dipakai untuk mengolah data dengan syarat tertentu.
Rumusnya adalah =IF(logical_test, value_if_true, value_if_false)
Contoh pengelompokan data menggunakan rumus IF sebagai berikut:
Logical test yang dimasukkan adalah mengukur kelulusan siswa dengan nilai minimal 60. Mereka yang nilainya di bawah 60 berarti tidak lulus.
No | Nama | Nilai |
1 | Ratna | 95 |
2 | Galih | 65 |
3 | Teja | 75 |
4 | Mirna | 80 |
5 | Sapto | 70 |
6 | Fajar | 55 |
Dari data di atas, kamu bisa mengelompokkannya dengan ketentuan seperti ini:
Sehingga jika menggunakan rumus IF, maka diperoleh hasil di bawah ini:
No | Nama | Nilai | Status |
1 | Ratna | 95 | Lulus |
2 | Galih | 65 | Lulus |
3 | Teja | 75 | Lulus |
4 | Mirna | 80 | Lulus |
5 | Sapto | 70 | Lulus |
6 | Fajar | 55 | Tidak Lulus |
Pengelompokkan nilai menggunakan IF sudah jelas bahwa satu-satunya siswa yakni Fajar dinyatakan tidak lulus karena nilainya berada di bawah 60. Sementara yang lain di atas 60, yang berarti masuk kategori lulus.
Selain IF, Pengelompokan data juga dapat menggunakan formula LOOKUP yakni sebuah formula untuk mencari nilai di satu baris atau kolom dan kemudian mengembalikan nilai dari lokasi yang sama di baris atau kolom lain.
Seperti yang diketahui bersama bahwa rumus LOOKUP terdiri dari dua jenis yaitu Vertical Lookup (VLOOKUP) dan Horizontal Lookup (HLOOKUP).
Lalu bagaimana cara mengelompokkan data menggunakan rumus LOOKUP? Pertama, kamu harus mengetahui rumus kedua jenis dari formula ini:
Kemudian pahami terlebih dahulu makna dari masing-masing penyebutan setiap formula di dalam rumus tersebut
Mau tahu bagaimana penggunaan rumus ini? Coba perhatikan contoh soal VLOOKUP di bawah ini!
Misalnya saja kamu ingin mengetahui harga produk berdasarkan kode produk yang diberikan. Dan produk yang ingin kamu cari adalah A3.
Kode Produk | Nama Produk | Harga (Rp) |
A1 | Smartphone | 7,000,000 |
A2 | Phone case | 100,000 |
A3 | Aksesori | 150,000 |
A4 | Charger | 700,000 |
A5 | Phone Strap | 60,000 |
Maka dengan rumus di VLOOKUP =VLOOKUP(A31,A29:C33,3,FALSE), hasilnya akan seperti ini:
Kode Produk | Nama Produk | Harga (Rp) |
A1 | Smartphone | 7,000,000 |
A2 | Phone case | 100,000 |
A3 | Aksesori | 150,000 |
A4 | Charger | 700,000 |
A5 | Phone Strap | 60,000 |
Kode produk | 150,000 |
Ketentuannya adalah sebagai berikut:
Di sini ditemukan bahwa kode produk A3 adalah aksesori. Bagaimana, cara mengelompokkan data di Excel ternyata tidak terlalu sulit bukan?
Apa itu PivotTable? Yakni formula yang digunakan untuk merangkum atau meringkas, kemudian menganalisis, dan mengelompokkan data dari tabel dalam skala besar menjadi lebih ramping atau terorganisir, sehingga saat dibaca lebih mudah dimengerti.
Rumus atau formula PivotTable ini dapat kamu gunakan untuk melakukan perhitungan dasar seperti penjumlahan, rata-rata, hingga data yang bersifat kompleks dengan cepat.
Mau tahu bagaimana cara dan langkah-langkah mengelompokkan data menggunakan rumus PivotTable? Ikuti kelas khusus Memahami Penggunaan Microsoft Excel untuk Mengelola Pendataan di Future Skills. Kamu akan mendapatkan materi Excel sebagai bahan percobaan sekaligus tutorial lengkapnya! Jadi, yuk, buruan daftar!