Skill merupakan poin penting yang harus ditulis dalam sebuah CV karena kemampuan yang ada pada diri seorang pelamar mampu membawanya ke tahap berikutnya, entah itu tes atau pun wawancara.
Bahkan kedudukan skill di mata HRD sangatlah penting, mengingat kemampuan dasar tersebut nantinya akan berkaitan erat dengan pekerjaan atau job desc yang harus dikerjakan oleh pekerja.
Sayangnya, hingga saat ini masih banyak pelamar kerja yang belum bisa menyebutkan atau menjabarkan skill dengan tepat di CV, sehingga HRD pun mengabaikannya begitu saja.
Bagaimana cara menulis skill di CV agar HRD mau memanggilmu tes dan wawancara? Berikut tips dan panduannya.
Skill adalah kemampuan/kecakapan/keterampilan seseorang dalam mengerjakan sesuatu sehingga ia menguasai dan mahir di bidang tersebut.
Dari mana seseorang bisa menguasai skill tertentu? Umumnya kemampuan seperti ini dikuasai secara autodidak dan mempertajamnya dengan mengikuti pelatihan profesional, bootcamp, les, dan sebagainya.
Nah, HRD biasanya akan memilih kandidat pelamar dengan skill yang relevan dengan posisi atau jabatan yang dilamar karena dinilai mampu memenuhi ekspektasi perusahaan. Baik itu soft skill maupun hard skill.
Makanya, penting bagi kamu untuk mempelajari cara menulis skill di CV secara tepat, relevan, ringkas, tidak bertele-tele, jujur, dan mudah dimengerti oleh rekruter.
Skill yang biasa ditulis dalam CV atau resume umumnya terdiri dari dua jenis, yakni hard skill dan soft skill.
Hard skill adalah kemampuan teknis yang biasanya diperoleh dari hasil belajar autodidak, pelatihan khusus, bahkan hasil pengalaman kerja sebelumnya sehingga menjadi seorang profesional. Contohnya: Content Writer, Data Analyst, SEO Expert, Digital Marketing, UI/UX Design, Desain Grafis, dan sebagainya.
Sementara soft skill adalah kecakapan atau keterampilan nonteknis seseorang yang berkaitan dengan kepribadian serta caranya berinteraksi dengan orang lain. Contohnya: kerja sama tim, pandai berkomunikasi, problem solving, berpikir kritis, leadership, dan sebagainya.
Kedua skill di atas harus ditulis di CV, akan tetapi perlu kamu catat untuk menghindari penilaian yang terlalu subjektif ke diri sendiri ya, terutama saat menuliskan soft skill.
Selain itu, kebanyakan HRD akan membaca hard skill yang kamu tulis di CV untuk mengetahui apakah relevan dengan posisi yang kamu lamar di perusahaan tersebut. Namun hard skill yang tidak ditulis secara ringkas, condong bertele-tele, dan tidak spesifik akan diabaikan oleh rekruter.
Menulis skill dalam CV sebaiknya benar-benar harus diperhatikan karena ini akan mempengaruhi pandangan dan ketertarikan HRD terhadap riwayat hidup yang kamu tulis.
Bagaimana cara menulis skill di CV yang baik dan benar?
Sebelum menuliskan skill ke dalam CV atau resume, pastikan kamu sudah mengetahui terlebih dahulu kualifikasi dan job desc yang dibutuhkan oleh perusahaan pada loker yang kamu lamar.
Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa nantinya daftar keterampilan yang kamu tulis benar-benar relevan dan sesuai dengan kualifikasi yang mereka butuhkan.
Tidak mungkin ketika perusahaan mencari pekerja yang bisa memasang Ads di media sosial, tetapi skill kamu tidak ada satu pun yang berkaitan dengan syarat tersebut.
Setelah membaca job desc dan kualifikasi pada loker yang kamu lamar, saatnya mencocokkan atau mengidentifikasi skill yang kamu kuasai untuk dimasukkan ke dalam CV.
Misalnya saja, sebuah perusahaan media meminta kualifikasi karyawan yang memiliki pengalaman di bidang penulisan artikel mengenai travel, kuliner, dan hobi. Maka sebagai content writer sekaligus reporter kamu bisa memasukkan kedua skill tersebut ke dalam CV.
Setelah mengidentifikasi dan mencocokkan antara skill yang kamu miliki dengan posisi lamaran kerja, saatnya untuk menyusun daftar skill di dalam CV.
Perlu diingat bahwa penulisan skill ini harus relevan, artinya bagian teratas diisi oleh keterampilan yang paling berkaitan erat serta sesuai dengan job desc dan kualifikasi lowongan kerja tersebut.
Barulah di urutan paling bawah diisi oleh daftar skill pendukung lainnya yang juga masih agak relevan.
Salah satu cara membuat CV yang profesional dan menarik bagi HRD adalah dengan menghindari menulis skill secara subjektif, terutama terkait soft skill.
Hindari menulis skill seperti ini:
Karena penilaianmu belum tentu sama dengan apa yang dilihat oleh rekruter, sehingga sulit untuk mengukurnya. Oleh karena itu, sebaiknya menulis soft skill seperti ini:
Satu lagi, cara menulis CV skill di CV agar dilirik oleh HRD adalah menggunakan bahasa yang baku dan formal agar nyaman dibaca. Selain itu, tulis skill secara spesifik dan hindari frasa umum yang membingungkan bagi rekruter.
Misalnya “Mampu bekerja dalam tim dengan baik” (Ini adalah contoh soft skill yang umum dan kurang bisa dibuktikan kebenarannya, sehingga sulit bagi HRD untuk mengukurnya).
Coba gantilah dengan “Memimpin sebuah tim penjualan di perusahaan A pada tahun 2019-2020 dengan target per hari 100 juta dan mendapatkan hasil lebih dari yang diharapkan”
Lantas, bagaimana contoh penulisan skill dalam CV yang benar dan menarik HRD?
Untuk mempermudah kamu dalam menulis skill di sebuah CV atau resume, perhatikan contoh berikut:
Mengembangkan dan menyusun strategi pemasaran digital hingga dapat meningkatkan konversi pelanggan sebesar 30% dalam lima bulan pertama
Merancang kampanye Google Ads dengan mengurangi biaya per klik (CPC) sebesar 40% dan meningkatkan rasio klik-tayang (CTR) sebesar 35%
Mengelola blog atau website perusahaan dan mengoptimalkan konten hingga menghasilkan peningkatan 30% yang dapat ditinjau serta dianalisis melalui trafik organik bulanan
Menyusun laporan keuangan bulanan dan tahunan dengan tepat waktu serta memberikan analisis mendalam kepada bagian manajemen untuk keperluan pengambilan keputusan secara strategis dan sistematis
Melakukan analisis varian yang fokus pada identifikasi inefisiensi biaya operasional dan menghasilkan penghematan anggaran perusahaan hingga 15%.
Mengembangkan dan memantau anggaran tahunan untuk mengatur pengeluaran sesuai limit yang disetujui, serta mengurangi peluang terjadinya pemborosan dana perusahaan
Menguasai Java, Python, dan C++ untuk pengembangan aplikasi berbasis sistem dan web, dengan pengalaman lebih dari 6 tahun dalam dunia perangkat lunak back-end.
Membangun aplikasi mobile menggunakan Swift (iOS) dan Kotlin (Android) dengan hasil mencapai lebih dari 100.000 unduhan di App Store dan Google Play
Ahli dalam pengembangan web full-stack menggunakan React untuk front-end dan Node.js untuk back-end serta mampu menciptakan aplikasi web responsif dan scalable.
Memberikan dukungan pelanggan melalui telepon dan email dengan respons cepat, aktif, komunikatif, dan jelas yang ditandai dengan progress kepuasan pelanggan sebesar 25%
Menyelesaikan keluhan pelanggan dengan cepat tanpa menimbulkan konflik yang dapat merugikan kedua belah pihak serta mengurangi waktu penyelesaian masalah rata-rata dari 2 hari menjadi 1 hari
Menyediakan informasi terkait produk yang ditawarkan secara detail dan relevan serta meningkatkan cross-selling dan up-selling sebesar 10%
Nah, itulah cara menulis skill di CV yang menarik agar dilirik oleh rekruter atau HRD lengkap disertai contohnya, sehingga dapat memberikan inspirasi bagi kamu yang hendak melamar pekerjaan di sebuah perusahaan.