4 Hal yang Perlu Disiapkan Sociopreneur, Sang Agen Perubahan

4 Hal yang Perlu Disiapkan Sociopreneur, Sang Agen Perubahan

Sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan start-up terbesar di dunia, Indonesia adalah lahan subur bagi perkembangan sociopreneurhip. Berbeda dengan entrepreneurship, sociopreneurship adalah model bisnis yang lebih menekankan pada unsur isu sosial daripada mengejar profit. 

Walaupun tidak memprioritaskan profit, akan tetapi kegiatan sociopreneur tetap mampu menghasilkan keuntungan. Bedanya, profit tersebut lebih banyak digunakan untuk membuat suatu aksi yang positif daripada nilai keuntungan semata.

Dikutip dari CNN, di Indonesia terdapat tiga bidang sociopreneur yang paling banyak diminati, yaitu industri kreatif sebanyak 22%, agrikultur dan perikanan 16%, serta pendidikan 15%. Hingga 2022 diperkirakan ada 3.4% sosiopreneurship dari jumlah populasi masyarakat di Indonesia.

Kelebihan sosiopreneurship dibanding wirausaha biasa adalah sosiopreneurship  mampu memberikan kontribusi terhadap pemberdayaan masyarakat, khususnya perempuan, penduduk asli, dan para penyandang cacat. Hal ini dilakukan lewat penciptaan lapangan kerja, serta upaya mempromosikan pengembangan keahlian kewirausahaan.

Dengan menjadi seorang sosiopreneur, kamu sekaligus bisa menjadi agent of change (agen perubahan) yang berkontribusi pada masyarakat serta lingkungan. Jika kamu tertarik untuk melakukan jenis usaha ini, ada beberapa hal yang harus kamu siapkan:

1. Pahami Isu yang Ingin Diangkat

Agar sosiopreneurship atau usaha sosial yang kamu lakukan mampu memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat, maka kamu harus terlebih dulu memahami permasalahan yang ada di sana, sehingga bisa mengangkat isu yang tepat.

Kamu juga harus menentukan tujuan bisnis ini secara lebih spesifik, dengan tetap memikirkan berbagai hal yang berhubungan dengan kompetensi serta keterampilan diri sendiri. Dengan begitu usaha ini tidak akan berjalan setengah-setengah, dan tetap mendatangkan keuntungan sambil berdampak positif bagi lingkungan sekitar.

2. Riset

Setelah memahami dan memilih isu sosial yang ingin diangkat, kamu perlu melakukan riset. Riset tak hanya berguna untuk menentukan target pasar, akan tetapi juga dapat mengetahui apakah ada sociopreneur lain yang mungkin menyasar isu serupa dengan bisnismu atau menemukan berbagai bisnis maupun asosiasi lain yang sekiranya bisa diajak bekerjasama.

Riset juga bisa membuat pemahamanmu terkait isu sosial yang ada menjadi semakin dalam. Apalagi jika kamu melakukan riset dengan cara terjun ke lapangan secara langsung dan mendengarkan berbagai isu sosial secara langsung dari warga yang terlibat sembari melihat fenomena tersebut dengan mata kepala sendiri.

Memalui riset pula, kamu bisa mewujudkan solusi dari isu sosial yang ada ke dalam sebuah produk. Kemudian memutuskan jenis produk apa yang ingin ditawarkan beserta target pasar spesifik untuk produk tersebut.

3. Siap Menjalankan Bisnis secara Transparan

Memilih menjadi sosiopreneur, berarti kamu harus siap menjalankan bisnis secara transparan. Apa maksudnya? Transparansi adalah hal penting karena akan menghindarkan bisnismu dari krisis kepercayaan pihak-pihak yang bekerjasama. Rekanan bisnis ataupun masyarakat yang terlibat adalah unsur penting agar sosiopreneurship tetap berjalan dengan baik dan sesuai rencana.

Kamu juga harus mampu menyeimbangkan biaya operasional, profit, dan sosial, agar usaha tetap bertahan sambil tetap memberikan pengaruh dan dampak positif bagi lingkungan. Apalagi sosiopreneur dilarang mengutamakan salah satu aspek.

Sebab, tanpa adanya profit, misi sosial akan sulit terealisasi. Sebaliknya, jika terlalu fokus pada profit, maka aspek sosial dari usaha ini bisa hilang. Oleh sebab itu, transparansi perlu dilakukan agar semua pihak bisa terlibat dan saling bekerjasama.

4. Tetap Memasarkan Bisnis secara Profesional

Meskipun punya misi sosial, pada dasarnya sosiopreneurship tetaplah bisnis, jadi kamu tetap perlu mempromosikan bisnis ini secara professional. Kamu bisa memanfaatkan sebanyak mungkin platform pemasaran digital seperti website dan media sosial.

Selain itu, kamu juga bisa mengajak banyak pihak maupun komunitas untuk bekerja sama dan memperkenalkan bisnismu. Semakin besar jaringan yang kamu masuki, maka akan semakin besar pula dukungan yang kamu dapat, hal ini tentu akan berpengaruh pada penjulan produk dan realisasi misi sosial yang kamu inginkan.

Bagaimana? Menjadi sosiopreneur terdengar sangat seru dan menantang bukan? Menjadi sosiopreneur adalah jalan yang tepat jika kamu ingin menjadi agen perubahan yang memberikan dampak serta pengaruh positif ke lingkungan, masyarakat, dan yang terpenting, diri sendiri.

Jika kamu masih ingin belajar agar bisa lebih siap untuk menjadi seorang sociopreneurship, coba ikuti kelas yang satu ini di futureskills.id. Yuk, segera gabung dan rasakan pembelajaran yang menyenangkan dari mentor-mentor yang ahli dan profesional di bidangnya!

Tertarik untuk menjadi seorang sociopreneur? Ikuti Kelas Online Being The Agent of Change through Sociopreneurship secara gratis di Future Skills sekarang!